Nambah Seru Gedung ‘Berhantu’ di Kemenkeu Bakal Disulap Jadi Convention Center

Instansi Manajemen Aset Negara (LMAN) mempunyai gagasan besar dalam memakai aset-aset mangkrak yang dipunyai negara.

Satu diantara aset mangkrak yang akan disulap yaitu Gedung Alexander Andries (AS) Maramis atau yang lebih di kenal dengan gedung Daendels di Kompleks Kementerian Keuangan. Gedung yang dibuat pada 1809 atau 209 th. waktu lalu ini juga akan jadi convention center lebih persisnya gedung penerima tamu negara.

” Saat ini pekerjaan LMAN yaitu buat seperti FS (feasibility study), ini coba mencarikan prospek untuk diapakan sich aset ini, bila semula berbentuk gedung perkantoran masa Belanda, saat ini juga akan ingin apakan? Apakah dibuat gedung kantor, ruko, atau ingin dibuat seperti apa? Itu pekerjaan LMAN saat ini mencarikan prospek itu, ” kata Direktur Paling utama LMAN Rahayu Puspasari waktu terlibat perbincangan dengan detikFinance, Jakarta, Senin (4/4/2018).

Ulasan Lainnya:

Harga Plafon Gypsum GRC – Harga Batako

Dari kajian yang telah dikerjakan serta melibatkan beragam jenis pakar ini mereferensikan bangunan bersejarah paling besar se-Asia Tenggara ini juga akan dikomersilkan jadi convention center. Tetapi, perbaikan yang nanti dikerjakan akan tidak merubah nilai histori gedung.

” Jadi AAM ini yaitu cagar budaya, dia terikat ketetapan dengan dalam pelestarian cagar budaya, itu telah ada UU yang mengatur, berarti apa pun skema komersial yang juga akan kita tempuh itu tidak bisa tidak mematuhi pakem yang itu, ” papar dia.

” Misalnya cagar budaya yang dikomersialkan kan banyak tuch, bila kita saksikan seperti Kota Tua, yang lalu diarahkan jadi peranan komersil, atau sebagai museum-museum. Paling akhir umpamanya heritage ini jadi hotel, ” lebih dia.

Gedung AA Maramis yang populer dengan narasi mistis ini pasti akan digunakan seperti gedung bersejarah di negara-negara beda. Dimana jadi komersil serta akhirnya akan diputarkan dari mulai cost perawatan hingga penerimaan negara.

” So far tim ini coba menyarankan, jadi yang namanya diusulkan belum juga dapat di terima, tapi sebagian saran kita mengarahkan dengan memprioritaskan nilai historis serta nilai sesuai sama cagar budaya, kita juga akan cobalah convention meeting petinggi negara, ” tutup dia.

Published
Categorized as Berita